TAPAK ke – XVII sukses digelar, cetak rekor dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang perjalanan

TAPAK ke – XVII sukses digelar, cetak rekor dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang perjalanan

Mojokerto - Temu Akrab Pemuda Agama Khonghucu (TAPAK) ke – XVII diselenggarakan di Royal Caravan Hotel & outbond Trawas, Mojokerto pada tanggal 27 – 29 Juni 2025 yang lalu.  Kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 142 Peserta dan 25 Peninjau, masing – masing merupakan perwakilan dari Kelenteng Pak Kik Bio Surabaya, Teng Swie Bio Krian, Tjong Hok Kiong Sidoarjo, Hok Liong Kiong Jombang, MAKIN Bandung, Hok Swie Bio Bojonegoro, Hok Tek Bio Purwokerto, Hok Sian Kiong Mojokerto, Khong Cu Bio Denpasar, PAKIN Solo, Hok Tek Bio Cibinong Gunung Sindur, Boen Bio Surabaya, Eng An Kiong Malang, Hok An Kiong Surabaya, Tao Kwan Thay Qing Gong, Xiang You Hui Surabaya, Tjoe Hwie Kiong Kediri, Sumenep, Khong Cu Bio  Tangerang, Ban Eng Bio Adiwerna, Hong San Kiong Gudo, MAKIN Medan,  Poo An Kiong Blitar, Tjoe Tik Kiong Pasuruan, dan Hwie Ing Kiong Madiun.   

(Foto bersama Ketum MATAKIN, peserta acara, dan jajaran panitia TAPAK XVII)

Masa muda adalah proses yang menjadi bagian dari pembentukan jati diri seorang manusia. Seorang muda berperan sebagai estafet perjuangan Bangsa, berperan penting dalam meneruskan ajaran leluhur, serta bertanggung jawab meningkatkan kualitas diri agar mampu berjalan beriringan dengan perkembangan zaman. Temu Akrab Pemuda Agama Khonghucu (TAPAK) menjadi salah satu wadah  nasional untuk mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan antar generasi muda yang digagas oleh muda mudi Khonghucu Jawa Timur. Mengusung tema “Know Your Roots and Empower Yourself” TAPAK XVII ingatkan pentingnya mengetahui akar dan melakukan pembinaan diri agar berdaya untuk diri sendiri dan manusia lain.  

(Pembukaan acara oleh Ketum MATAKIN (tengah) didampingi Zl. Budilistijo Suboko (kanan) & Ketua MAKIN Pak Kik Bio (kiri))

TAPAK XVII dibuka oleh Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Xs. Budi S. Tanuwibowo “saya sangat senang hari ini datang melihat begitu banyak generasi muda yang hadir hari ini, sebuah harapan baru bagi Khonghucu dimasa depan. Tema yang diangkat tahun ini, “Know Your Roots and Empower Yourself”, bukanlah sekadar slogan. Ini adalah panggilan. Sebuah ajakan untuk kita semua—terutama generasi muda—untuk kembali kepada akar nilai-nilai Khonghucu, agar kita tidak kehilangan jati diri di tengah dunia yang terus berubah” ujar Ketum MATAKIN

Usai pembukaan, acara dilanjutkan kebaktian dan jiang dao oleh Ws. Lie Tiang Hay serta sesi materi oleh Dq. Go Fee Mong, LDS. Materi yang disampaikan berkaitan dengan tema besar acara tersebut, peserta kegiatan diajak untuk mengenali akar masing – masing melalui perkenalan materi terkait marga dan Sejarah nya dalam budaya Tionghoa “dengan memahami asal usul, akan membentuk karakter kita. Kita berdiri disini, melewati berapa banyak leluhur. Sayangnya anak sekarang kalau ditanya marganya apa? bingung. Bukan bingung karena marganya apa, tapi bingung sebenarnya marga itu artinya apa. Maka saya berharap ketika kita sudah pulang dari TAPAK, kita jadi tahu marga itu apa. Marga itu penting, karena jika kita tau marga kita apa, kita jadi tau bagaimana bersikap sebagai penerus marga tersebut.” Jelas Go Fee Mong, LDS. Rangkaian kegiatan hari pertama ditutup dengan diskusi aktif antar peserta dan pembicara.

(Kebaktian bersama seluruh peserta TAPAK XVII)

Mengawali Kegiatan hari kedua (28/06/2025) sebelum sesi materi, peserta diajak untuk senam pagi dan trekking menyusuri lingkungan Royal Caravan hotel yang terletak dilereng gunung Arjuno. Materi sesi – 2 disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Pembinaan & Pelayanan Umat MATAKIN Ws. Budi Suniarto dimoderatori oleh Dq. Mariel dan Dq. Karina. Materi sesi 2 menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan peserta melalui NGL link yang disampaikan panitia. Usai sesi tersebut, peserta diajak merileksasi pikiran dengan praktik Jing Zuo / meditasi yang dipandu oleh Ws. Budi Suniarto.

(Foto bersama seluruh peserta TAPAK XVII di hari kedua 28/06/2025)

Puncak sesi materi diisi oleh Ketua Umum MATAKIN Xs Budi S. Tanuwibowo, peserta diajak untuk melek dengan kondisi terkini organisasi dan kehidupan umat beragama Khonghucu.  Ketum MATAKIN ingatkan pentingnya untuk memiliki jiwa militansi “dulu pada saat saya menjabat sebagai Ketua Umum pertama kali, jiwa militansi digenerasi / angkatan saya itu masih cukup tinggi, sekarang sudah sangat menurun.  Generasi muda sebagai penerus sangat disayangkan jika tidak memiliki militansi untuk memperjuangkan dan meneruskan ajaran Khonghucu. Untuk mendukung generasi muda, sudah dibangun beberapa Kelenteng di beberapa Universitas, saya harap itu bisa dimanfaatkan dengan optimal agar pembangunannya tidak sia – sia, karena jika bukan generasi roda yang menggerakkan roda ajaran Khonghucu, siapa lagi yang akan melakukannya.? Visi Misi MATAKIN perlu dukungan generasi muda untk membantu wujudkan apa yang menjadi Impian kita semua dengan strategi program yang pasti dan tepat maka dipastikan apa yang dicita – citakan pasti akan terwujud.” Jelas Xs Budi

(Materi oleh Ketum  MATAKIN)

TAPAK dengan konsep belajar dan bermain, selalu mengusung kegiatan yang menarik. Usai menyimak penjelasan Ketum MATAKIN pada sesi yang disampaikan, peserta kemudian diajak untuk membuat Tiktok Challenge, kegiatan lainnya yang juga menjadi bagian yang ditunggu – tunggu adalah talent show dan bonding time dengan api unggun. Dinginnya hawa lereng gunung arjuno tidak menjadi masalah, bonding time mengubah itu menjadi hangat canda tawa antar semua peserta yang melebur duduk bersama.  Disinilah rasa kekeluargaan antar pemuda Khonghucu dibangun, tidak ada canggung dan kikuk.

(Trekking menyusuri area perbukitan Royal Caravan Hotel)

Puncak kebersamaan dan kekompakan antar peserta dapat dilihat pada akhir kegiatan outbond dihari ketiga, obor dan lilin menjadi saksi kekompakan tersebut, seluruh peserta bekerjasama untuk melindungi lilin dan bersama mengupayakan keberhasilan untuk menyalakan obor kemenangan. Dengan kerjasama antar semua, keberhasilan itu berhasil dicapai. TAPAK tidak hanya menjadi ajang untuk bertemu, didalamnya peserta dapat menggali berbagai hal untuk dijadikan pembelajaran, disitulah esensi dari TAPAK itu sendiri.

(Puncak sesi outbond, peserta menyalakan obor kemenangan dan bersama menyanyikan lagu Padamu Negeri)


BAGIKAN

Whatsapp Facebook Twitter