Minggu 17 Januari 2016, berbagai elemen agama yang diprakarsai oleh NU, MATAKIN, PGI, KWI, WALUBI, PHDI, LPDI, menggelar APEL KEBHINEKAAN LINTAS IMAN BELA NEGARA dalam rangka menanggapi hal yang sama yaitu menolak radikalisme, terorisme dan narkoba yang oleh ketua PBNU Said Aqil Siroj menyebut dalam pidatonya sebagai DARURAT radikalisme, terorisme dan narkoba. Negara dalam darurat dalam ketiga hal yang disebutkan. Oleh karena Apel Kebhinekaan lintas iman ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk :
- Memperkuat persatuan antar elemen bangsa baik suku, agama, ras dan golongan. Negara menjadi kuat kalau kita semua bersatu.
- Menumbuh kembangkan semangat patriotisme untuk mewujudkan kedaulatan NKRI. Untuk itu NKRI adalah HARGA MATI.
- Meneguhkan Komitment untuk gerakan bela negara, toleransi dan menuju Indonesia yg makmur dan beradab.
- Menggerakan solidaritas dan sinergitas anak bangsa untuk menolak radikalisme,terorisme dan narkoba.
Sementara itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan apel ini tidak hanya untuk merespons aksi di Thamrin. Komitmen kemajemukan antar umat beragama juga harus dijaga.
“Belakangan ini kita merasakan perlunya dibangun komitmen bahwa kemajemukan harus tetap dirawat karena realitas bangsa kita itu, dan kebersamaan adalah sesuatu yang niscaya,” kata Menag Lukman.
Lukman Hakim Saifudin mengatakaan, apel kebhinekaan lintas iman merupakan, gerakan yang telah dirancang bersama oleh semua lintas agama untuk mempertahankan ideologi negara dan untuk meningkatkan kembali seluruh elemen masyarakat sipil lintas iman untuk mengingatkan, jika Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya.
Lukman menegaskan, apel diperlukan untuk menyadarkan semua anggota masyarakat jika bangsa Indonesia hakikatnya adalah beragam yang dibungkus dalam kebhinekaan. Apel ini juga bertujuan untuk menolak radikalisme, terorisme, dan narkoba yang akhir- akhir ini tampak subur di masyarakat yang pada akhirnya akan memecahkan kesatuan bangsa.
“Ini kenapa apel kebhinekaan diadakan karena dihadiri oleh seluruh masyarakat, bukan hanya lintas agama tetapi juga berbagai suku dan etnis untuk saling meyadarkan jika Indonesia itu hakikatnya beragam yang dibungkus oleh kebhinekaan,” kata Lukman usai apel kebhinekaan lintas iman bela negara yang dihadiri 15.000 masyarakat dari berbagai kalangan lintas agama dan juga oraganisasi kepemudaan lainnya.